Jumat, 26 November 2010

Bhineka tunggal ika

BAB I
PENDAHULUAN


Identitas Nasional adalah ciri khas yang membedakan suatu Negara dengan Negara yang lainnya,Identitas Nasional merupakan jantung bagi berdirinya suatu bangsa, hal ini disebabkan karena beberapa aspek yang menjadi subtansi dari suatu Identitas Nasional,yang tidak boleh terlepas dari suatu negara karena tanpa suatu ciri khas tertentu suatu negara tidak akan mungkin terwujud atau jika terwujud pun negara tersebut akan mudah goyah dan terkoyak-koyak oleh tantangan-tantangan yang terjadi. Diantara subtansi-subtansi dari Identitas Nasional adalah budaya,seni,bahasa dan lain-lain.Hal-hal tersebut merupakan dasar-dasar adanya persatuan dalam suatu negara,jika hal-hal tersebut tidak dilestarikan maka bisa dipastikan negara akan hancur.
Sebagai suatu negara, Indonesia merupakan negara yang memiliki ciri khas yang sangat unik dan sangat beragam.Ciri khas tersebut dilatar- belakangi oleh kondisi geografis dan juga peradaban baik sebelum atau setelah Indonesia menjadi negara yang sah.Munculnya ciri khas tersebut merupakan salah satu kekuatan yang menjadikan indonesia mampu bertahan hingga saat ini. Dari segi kebudayaan Indonesia adalah satu-satunya negara yang memilki kebudayaan terbanyak dari seluruh negara yang ada,kebudayaan-kebudayaan tersebut bersatu- padu membentuk suatu ikatan atau yang sering disebut Bhineka Tunggal Ika (berbeda-beda namun tetap satu jua).yang sampai saat ini masih menjadi motto bagi bangsa Indonesia.
Dewasa ini terdapat asumsi bahwa Bhineka Tunggal Ika sudah tidak relevan lagi karena pada kenyataaannya mayoritas bangsa Indonesia beragama Islam,bahkan mencapai 90%.Istilah Bhineka Tunggal Ika tidak pantas lagi,istilah tersebut seharusnya di ganti dengan Islam Tunggal Ika. Berdasarkan realita penduduk Indonesia akhir-akhir ini membentuk kelompok-kelompok tertentu dan saling menjauhkan diri satu dengan lainnya.Semangat persatuan yang dibangun oleh nenek moyangnya telah hilang tertelan masa,pengaruh Globlalisasi menghilangkan rasa kesatuan-persatuan.Benarkah Bhineka Tunggal Ika sudah tidak relevan lagi? atukah penduduknya yang membuat Bhineka Tunggal Ika tersingkir dari jati diri suatu bangsa ?
Oleh karena itu,dalam makalah ini akan dibahas mengenai ke-relevanan Bhineka Tunggal Ika dengan koteks Globalisasi,dan pentingnya Bhineka Tunggal Ika sebagai ujung tombak menghadapi perpecahan yang terjadi di negara ini.
















BAB II
PEMBAHASAN


A.Latar Belakang Bhineka Tunggal Ika
Perumusan Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharmma Mangrwa oleh Mpu Tantular pada dasarnya pernyataan daya kreatif dalam upaya mengatasi keanekaragaman kepercayaan dan keagamaan, sehubungan dengan usaha bina negara kerajaan Majhapahit kala itu. Telah memberikan nilai-nilai inspiratif terhadap sistem pemerintahan pada masa kemerdekaan, telah sepenuhnya menyadari bahwa menumbuh-kan rasa dan semangat persatuan itulah Bhinneka Tunggal Ika – Kakawin Sutasoma (Purudasanta) diangkat menjadi semboyan yang diabadikan lambang NKRI Garuda Pancasila. Dalam Kakawin Sutasoma (Purudasanta), pengertian Bhinneka Tunggal Ika lebih ditekankan pada perbedaan bidang kepercayaan juga anekaragam agama dan kepercayaan di kalangan masyarakat Majhapahit. Dalam lambang NKRI, Garuda Pancasila, pengertiannya diperluas, menjadi tidak terbatas dan diterapkan tidak hanya pada perbedaan kepercayaan dan keagamaan, melainkan juga terhadap perbedaan suku, bahasa, adat istiadat (budaya) dan beda kepulauan (antara nusantara dalam kesatuan nusa-antara raya. Sesuai makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika diuraikan bhinna-ika-tunggal-ika yang berarti berbeda-beda tetapi pada hakekatnya satu. Sebab meskipun secara keseluruhannya memiliki perbedaan tetapi pada hakekatnya SATU, satu bangsa dan negara Republik Indonesia. Lambang NKRI Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditetapkan Peraturan Pemerintah nomor 66 Tahun 1951, pada tanggal 17 Oktober diundangkan pada tanggal 28 Oktober 1951 tentang Lambang Negara. Bahwa usaha bina negara baik pada masa pemerintahan Majhapahit maupun pemerintahan NKRI berlandaskan pada pandangan yang sama yaitu semangat rasa persatuan, kesatuan dan kebersamaan sebagai modal dasar dalam menegakkan negara.Sementara semboyan “Tan Hana Darmma Mangrwa” digunakan sebagai motto Lambang Pertahanan Nasional (Lem Ham Nas). Makna kalimat ini adalah “Tidak ada kenenaran yang bermuka dua” tetapi kemudian ole LemHaNas semboyan kalimat tersebut diberi pengertian lebih ringkas dan praktis yakni “Bertahan karena benar”“Tidak ada kebenaran yang bermuka dua” sesungguhnya memiliki pengertian agar hendaknya setiap insan manusia senantiasa berpegang dan berlandaskan pada kebenaran yang satu.
B.Makna Bhineka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika adalah motto atau semboyan Indonesia. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuna dan seringkali diterjemahkan dengan kalimat “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.
Arti Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetapi satu jua . Secara mendalam Bhineka Tunggal Ika memiliki makna walaupun di Indonesia terdapat banyak suku, agama, ras, kesenian, adat, bahasa, dan lain sebagainya namun tetap satu kesatuan yang sebangsa dan setanah air. Dipersatukan dengan bendera, lagu kebangsaan, mata uang, bahasa dan lain-lain yang sama.
Kata-kata Bhinneka Tunggal Ika juga terdapat pada lambang negara Republik Indonesia yaitu Burung Garuda Pancasila. Di kaki Burung Garuda Pancasila mencengkram sebuah pita yang bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika. Kata-kata tersebut dapat pula diartikan : Berbeda-beda tetapi tetap satu jua.Kalimat ini merupakan kutipan dari sebuah kakawin Jawa Kuna yaitu kakawin Sutasoma, karangan Mpu Tantular semasa kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14.Kakawin ini istimewa karena mengajarkan toleransi antara umat Hindu Siwa dengan umat Buddha.
Kutipan ini berasal dari pupuh 139, bait 5. Bait ini secara lengkap seperti di bawah ini:

Rwāneka dhātu winuwus Buddha Wiswa,
Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen,
Mangka ng Jinatwa kalawan Śiwatatwa tunggal,
Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa.
Terjemahan:
• Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda.
• Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali?
• Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal
• Terpecah belahlah itu, tetapi satu jualah itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran.
C.Unsur-Unsur Bhineka Tunggal Ika
1.Budaya
Budaya/kebudayaan secara etimologis adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh kekuatan budi manusia. Kebudayaan diungkapkan sebagai cita, rasa dan karsa (budi, perasaan, dan kehendak).Sosial budaya adalah faktor dinamik masyarakat yang terbentuk oleh keseluruhan pola tingkah laku lahir batin yang memungkinkan hubungan sosial diantara anggota-anggotanya.Secara universal kebudayaan yang heterogen memilik unsure yang sama yaitu :
-Sistem religi dan upacara keagamaan system masyarakat dan organisasi masyarakat system pengetahuan
-Bahasa
-Keserasian
-Sistem mata pencaharian dan system teknologi dan peralatan
Sesuai dengan sifatnya,kebudayaan merupakan warisan yang bersifat memaksa bagi masyarakat yang bersangkutan,artinya setiap generasi yang lahir si masyarakat serta-merta mewarisi norma budaya generasi sebelumnya.Warisan budaya diterima secara emosional dan bersifat mengikat ke dalam (kohesivennes) sehingga menjadi sangat sensitif.
Proses Sosial dalam menjaga kesatuan nasional sangat membutuhka pesamaan persepsi atau kesatuan cara pandang dari segenap masyarakat mengenai eksistensi Bhineka Tunggal Ika,karena didasari kebudayaan yang beragam.
2.Sejarah
Perjuangan suatu bangsa dalam meraih cita-cita pada umumnya tumbuh dan berkembang akibat latar belakang sejarah. Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit Iandasannya adalah mewujudkan kesatuan wilayah, meskipun belum timbul rasa kebangsaan namun sudah timbul semangat bernegara. Kaidah¬kaidah negara modern belum ada seperti rumusan falsafah negara, konsepsi cara pandang dsb. Yang ada berupa slogan- slogan seperti yang ditulis oleh Mpu Tantular yaitu Bhineka Tunggal Ika.Wawasan Nasional Indonesia diwarnai oleh pengalaman sejarah yang menginginkan tidak terulangnya lagi perpecahan dalam Iingkungan bangsa yang akan melemahkan perjuangan dalam mengisi kemerdekaan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional sebagai hasil kkesepakatan bersama agar bangsa Indonesia setara dengan bangsa yang lainya,dalam segala aspek kehidupan.

D.Korelasi Bhineka Tunggal IKa Dengam Identitas Nasional
Identitas Nasional pada hakikatnya merupakan "manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu nation (bangsa) dengan ciri-ciri khas, dan dengan ciri-ciri yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam hldup dan kehidupannya".(Wibisono Koento : 2005) Kata identitas berasal dari bahasa Inggris identity yang memiliki pengertian harfiah ciri-ciri, tanda-tanda, atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain. Dalam terminologi antropologi, identitas adalah sifat khas yang menerangkan dan sesuai dengan kesadaran diri pribadi sendiri, golongan sendiri, kelompok sendiri, komunitas sendiri, atau negara sendiri. Mengacu pada pengertian ini identitas tidak terbatas pada individu semata, tetapi berlaku pula pada suatu kelompok. Adapun kata nasional merupakan identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik fisik, seperti budaya, agama, dan bahasa, maupun nonfisik, seperti keinginan, cita-cita, dan tujuan. Himpunan kelompok-kelompok inilah yang disebut dengan istilah identitas bangsa atau identitas nasional yang pada akhirnya melahirkan tindakan kelompok (colective action) yang diwujudkan dalam bentuk organisasi atau pergerakan-pergerakan yang diberi atribut-atribut nasional. Kata nasional sendiri tidak bisa dipisahkan dari kemunculan konsep nasionalisme. Bila dilihat dalam konteks Indonesia maka Identitas Nasional itu merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku yang "dihimpun" dalam satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan nasional dengan acuan Pancasila dan roh "Bhinneka Tunggal Ika" sebagai dasar dan arah pengembangannya.

E.Pengaruh Bhineka Tunggal Ika Terhadap Indonesia
Melihat realita yang terjadi bahwa berapa kebudayaan di Indonesia ini telah di ambil,bahkan dirubah oleh kebudayaan lain,oleh karena itu dengan tetap di jujung tingginya Bhineka Tunggal Ika akan mampu memperkokoh persatuan bangsa khususnya dalam bidan kebudayaan. Pada dasarnya semboyan negara Bhinneka Tunggal Ika sebenarnya lebih dari sekedar makna ‘persatuan,’ tapi merupakan apresiasi dari keragaman itu sendiri, melihat keragaman sebagai suatu keindahan daripada sebuah perbedaan belaka.
E.Kesimpulan
Dengan tetap mempertahankan semboyan Bhineka Tunggal Ika merupakan salah satu jalan keluar menuju jati diri Indonesia yang sebenarnya,karena pada dasarnya Indonesia tersusun dari berbagai kebudayaan dan pulau,dan Bhineka Tunggal Ika lah yang mampu menjaga hal itu sampai saat ini,walaupun pengaruh global begitu besar namun dengan semngat Bhineka Tunggal Ika Indonesia akan mampu menjawabnya.


Referensi
1.http://ureport.vivanews.com/news/read/112814-keberagaman_budaya_bangsa_indonesia
2. http://prince-mienu.blogspot.com/2010/01/identitas-nasional.html
U-Report
3. http://friciliaregita.blogspot.com/2010/04/tiga-unsur-dasar-wawasan-nusantara.html
4. http://fatahilla.blogspot.com/2008/07/pengaruh-globalisasi-terhadap-rasa.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar